Awal Mula Tas Tangan-Dari Fungsional jadi Fashion!
Inilah perubahan sejarah tas sebelum konsep tas tangan modern lahir
Sejarah Tas Tangan

Kisah ini memperkenalkan tas dalam berbagai bentuk dan kegunaan dari tahun 1500-an hingga 1900-an sebelum lahirnya konsep tas tangan modern. Tas pada masa itu biasanya berukuran kecil dan terbuat dari bahan yang berharga. Tas tidak hanya digunakan untuk dijinjing dan dibawa. Berbagai kantong dan ornamen memiliki kegunaannya masing-masing.
Dompet Manisan

Selama masa pemerintahan Ratu Elizabeth, orang-orang di Eropa menganggap budaya Romawi yang gemar mandi sebagai sesuatu yang tidak teratur dan tidak teratur, serta tidak mandi secara teratur. Ketika wabah menyebar di seluruh Eropa pada abad ke-14, tersebar pula rumor palsu bahwa kulit manusia akan menyerap bakteri wabah seperti spons dan jatuh sakit saat mandi. Orang-orang percaya bahwa mereka akan mati jika tubuh mereka menyentuh air dan tertular bakteri.

Mereka menemukan solusi untuk menutupi bau tak sedap mereka. Mereka membawa kantong kecil berisi rempah-rempah harum dan benda-benda yang beraroma harum. Begitulah cara tas wewangian diciptakan. Di Prancis, suasana sosial ini menghasilkan perkembangan parfum yang luar biasa, tetapi orang-orang biasa tidak mampu membeli parfum mahal dan biasanya membawa tas wewangian berisi rempah-rempah beraroma kuat.

Sweet Purse(Dompet Manis), Tidak diketahui, abad ke-1580
Dari koleksi: Simone Handbag Museum
Workbags

Saat itu, menjahit merupakan kegiatan rekreasi yang penting bagi wanita. Menjaga penampilan tetap rapi sepanjang waktu dianggap sebagai etiket. Wanita menata jarum rajut mereka dalam kotak jahit dengan rapi dan benar. Kotak jahit mereka dibuat dalam bentuk yang unik dan rapi. Seiring dengan semakin populernya kotak jahit sebagai barang simbolis wanita, wanita dari berbagai kelompok usia menggunakan kotak jahit dan saling bertukar hadiah.
Secarik kertas ditemukan di dalam kotak jahit yang dipajang di Museum, dan kotak itu menyimpan jejak-jejak hari-hari itu sebagaimana adanya. Bunyinya, “Untuk Dorothy-ku yang cantik, dengan cinta Nenek, pada tanggal 10 April 1884.” Ini pasti hadiah seorang nenek untuk cucunya, Dorothy. Kotak jahit diwariskan dari generasi ke generasi, menjadi barang yang simbolis dan penting bagi wanita

Handbag & Workbag, Tidak diketahui, abad ke-1815 s.d. 1890
Dari koleksi: Simone Handbag Museum
Tas Selempang

Ketika Neo-klasisisme menjadi tren pada tahun 1970-an, gaun bergaya kekaisaran tampak mengingatkan wanita pada Yunani dan Roma kuno. Karena gaun tersebut terbuat dari kain tipis yang melekat di tubuh, kantong-kantong keluar dari bagian dalam pinggang agar tidak merusak siluet gaun. Ketika tas selempang pertama kali diperkenalkan, pria menertawakan tas yang tergantung di tangan wanita dan menyebutnya “ejekan.” Namun, tas selempang secara bertahap menjadi simbol kekayaan dan barang yang menarik.

Tas selempang biasanya dihiasi dengan manik-manik dan sulaman. Banyak wanita membuat tas selempang sendiri agar serasi dengan pakaian, sepatu, dan payung mereka. Tas selempang berukuran kecil, modis, dan elegan. Memasuki akhir abad ke-19, tas selempang tersebut semakin besar untuk menampung lebih banyak barang yang harus dibawa wanita sesuai dengan aktivitas sosial mereka yang aktif dengan cara yang bergaya.

Tas Selempang, Tidak diketahui, abad ke-1850 s.d. 1859
Dari koleksi: Simone Handbag Museum
Chatelaine

Chatelaine berarti “nyonya rumah istana” dalam bahasa Prancis. Istilah ini merujuk pada perhiasan yang dikenakan wanita di pinggang untuk menyimpan berbagai barang dan benda untuk menjalankan rumah tangga pada masa itu. Pada Abad Pertengahan, wanita bertanggung jawab atas ekonomi rumah tangga di istana, mulai dari transaksi uang hingga pendidikan anak, manajemen pelayan, dan bimbingan bagi tamu. Oleh karena itu, mereka perlu membawa berbagai perkakas, tetapi gaun mereka tidak memiliki kantong. Mereka membuat tas untuk menyimpan dan membawa perkakas mereka dengan cara yang aman.

Chatelaine diterima dengan sangat antusias oleh para wanita karena kepraktisannya dan efek ornamennya. Para wanita akan membawa tiga hingga empat benda praktis untuk keperluan rumah tangga di pinggang. Jenis dan pengerjaannya beragam sesuai dengan ekonomi rumah tangga mereka karena tas Chatelaine dapat menampung kunci, pensil, memo, pisau, gunting, botol parfum, dan pita pengukur sutra.

Chatelaine, Tidak diketahui.
Dari koleksi: Simone Handbag Museum
Lingerie Bag

Pada masa itu, menjahit dan menyulam dianggap sebagai tolok ukur kemampuan wanita untuk mengembangkan sisi dan karakter feminin mereka serta mengelola pekerjaan rumah tangga dan juga sebagai pekerjaan yang layak dan berharga. Banyak wanita membuat tas pakaian dalam untuk memamerkan ketangkasan mereka. Tas pakaian dalam dihias dengan berbagai teknik termasuk renda, selimut, sulaman, potongan untuk memotong pola dari latar belakang renda, dan sulaman dengan simpul. Tas-tas ini biasanya dibuat untuk menyimpan dan melindungi pakaian dalam buatan tangan yang mudah rusak seperti kamisol, pakaian dalam di bawah korset pendek, dan rok dalam.

Lingerie Bag, Tidak diketahui.
Dari koleksi: Simone Handbag Museum
Letter wallets

Letter wallets (Dompet surat) dibuat dengan desain yang mirip dengan amplop surat masa kini. Di masa lalu, orang bertukar berita melalui surat dan membawa surat, dokumen pribadi penting, dan cek bank dalam tas, yang biasanya terbuat dari kulit, linen, dan sutra dengan sulaman dan ornamen manik-manik. Di masa lalu, tekstil sangat berharga dan diwariskan kepada generasi kerabat selanjutnya dalam keluarga melalui surat wasiat. Di antara mereka, sutra adalah tekstil yang paling mahal.

Letter Case, Tidak diketahui.
Dari koleksi: Simone Handbag Museum